Regulasi

Noor Falich : Greenpeace Menjadi Penjajah Baru! 

JAKARTA - Tindakan brutal LSM Greenpeace yang didukung kroni-kroninya dikhawatirkan akan menjadi bantalan baru bagi negara asing untuk menjajah kembali Indonesia. Apabila dahulu ada VOC sebagai alat dagang, yang kemudian Belanda menjajah Indonesia, 
maka LSM Greenpeace akan menjelma menjadi alat dagang yang baru. 
     
Melalui berbagai cara penindasan dan boikot terhadap minyak sawit Indonesia, Greenpeace secara sporadis dan sadis, terus menerus melakukan kampanye negatif hingga kampanye hitam, terhadap minyak sawit Indonesia. Bahkan, kedaulatan NKRI, 
juga terancam dengan berbagai aksi brutalnya.    
     
Sementara, kata Sekjen Pengurus Pusat Keluarga Alumni Instiper, Noor Falich, perilaku tidak beradab yang dilakukan Greenpeace bukanlah sekadar kampanye, melainkan melakukan penyerangan langsung secara brutal kepada sawit Indonesia. 

Akibatnya, kehidupan puluhan juta petani dan pekerja serta pengusaha sawit yang notabene kebanyakan rakyat Indonesia menjadi terancam. 

Sebab itu Keluarga Alumni Instiper mendorong Pemerintah Indonesia untuk waspada dan sadar akan adanya penjajahan baru dari Greenpeace, yang akan menjelma menjadi alat dagang baru atas dalil lingkungan. Lalu merebut kemerdekaan Indonesia. Karena tidak banyak permukaan daratan bumi ini yang layak dibudidayakan kelapa sawit dengan hasil baik. 

Di antaranya dari yang sedikit itu berada di wilayah Indonesia. “Jangan biarkan komoditas sawit bernasib sama dengan komoditas perkebunan lainnya yang hanya tinggal kenangan kehebatannya saja dalam memperkaya bangsa Belanda di zaman penjajahan tempo dulu," ujar Noor Falich. 
     
Kata dia, sudah saatnya rakyat Indonesia sebagai masyarakat sawit dunia menyatupadukan pikiran dan kekuatan untuk menghadang tindakan brutal LSM antisawit yang akan selalu berusaha untuk meluluhlantahkan industri sawit Indonesia.  
Kata dia, Keluarga Alumni Instiper juga mengajak MPR, DPR, Pemerintah Indonesia, dan seluruh komponen bangsa untuk menunjukan nasionalisme dan patriotismenya dalam menghadapi berbagai tekanan dari bangsa asing, yang jelas–jelas akan menjerumuskan 
bangsa ini ke dalam jurang kehancuran.  
     
Noor Falich menyebutkan, sebagai Keluarga Alumni Instiper Yogyakarta yang beranggotakan 14.000 orang, di mana sebesar 60% lebih bergerak di bidang kelapa sawit, sangat mengutuk tindakan barbar yang dilakukan Greenpeace. Sebab, itu akan berdampak langsung pada industri kelapa sawit dan sekaligus melecehkan Pemerintah Indonesia. 
     
"Sekali lagi, kami menyerukan untuk melakukan perlawanan terhadap Greenpeace dan LSM antisawit yang masih beroperasi di Indonesia sekarang juga. Hanya ada satu kata… LAWAN!" pekik Noor Falich. hendrik


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar